Selasa, 10 April 2012

AWALNYA DARI PIKIRAN


Sebenarnya kita mempunyai pengetahuan dan kemampuan secara rohaniah/batiniah sebagai bekal untuk menghadapi bebagai tantangan dalam menjalani kehidupan.

Namun kemampuan yang ada dalam diri kta ini tidak pernah digali dan dikembangkannya. Akibatnya, bilamana kita mendapatkan kesulitan, kecemasan dan kegelisahan dibiarkan mendera diri kita sendiri sampai akhirnya menyebabkan pikiran kita sakit dan stress.

Bilamana “pikiran” kita dalam keadaan tenang, kemampuan dan potensi yang ada di dalam diri kita ini sebenarnya dapat difungsikan.
Memerdekakan “pikiran” adalah salah satu perjalanan untuk membersihkan masalah-masalah yang ada di dalam “pikiran” kita.

Diri kita sering dipermainkan oleh “pikiran” kita sendiri. Pikiran kita secara liar bermain kesana-kemari membuat rencana-rencana, membuat cita-cita, membuat mimpi-mimpi, yang semuanya itu hanyalah angan-angan yang belum tentu dapat dicapai. Malah angan-angan tersebut sangat mengganggu pada “pikiran” kita sendiri.

Pikiran sangat penting bagi gerak-hidup jasmani, karena pikiranlah yang menggerakan jasmani kita; namun, "pikiran" ini harus dapat kita kendalikan dengan baik. Jika "pikiran" ini dibiarkan bebas (liar), maka “pikiran”ini akan bermain kesana-kemari tanpa terkendali. Pikiran adalah wadah dari semua masalah-masalah pada saat ini, atau masalah-masalah pada masa lalu yang terjadi dan terekam oleh otak.
Fungsi "pikiran" manusia sebagai wadah masalah sangatlah terbatas kapasitasnya; maka, untuk dapat memfungsikan “pikiran” sesuai dengan kapasitasnya,"pikiran" tersebut jangan terlalu banyak menyimpan masalah-masalah.
Dengan jalan “memerdekakan pikiran” (menenangkan pikiran) kita dapat memfungsikan “pikiran” dengan baik dan bermoral. Bekerjasamalah antara “rohani” dan“jasmani” dalam mengendalikan "pikiran". Dan bilamana “rohani” dan “jasmani” dapat bekerjasama dengan baik, maka "pikiran" kita tidak akan terganggu oleh hal-hal yang negatif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar